Anggota Dewan Hasrat, Sorot Kekurangan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Terpencil

5
Anggota DPRD Barito Utara Hasrat.(Dok SuaraDayak.com)

SuaraDayak.com, MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Kabupaten Barito Utara, Hasrat menyorot masalah pemerataan fasilitas kesehatan ke kecamatan dan desa-desa terpencil.

Hasrat menyatakan, warga di pelosok kerap menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan dasar, sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Ia menambahkan, pemerataan fasilitas kesehatan tak hanya soal membangun infrastruktur. Tapi juga masalah pelayanan kesehatan secara memadai.

“Menurut saya, pemerataan bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan benar-benar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat secara berkelanjutan,”sebut Hasrat, Rabu (8/1/2025).

Politikus PAN ini mengatakan, salah satu hambatan utama yang dihadapi warga kecamatan di desa-desa terjauh yakni minimnya jumlah tenaga medis dan fasilitas pendukung.

Sebab itu, lanjut Hasrat, warga sering kali terpaksa menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak.

Situasi ini tak hanya membebani masyarakat secara finansial, tetapi juga membahayakan keselamatan mereka sebab jauhnya akses kesehatan yang memadai.

“Tidak sedikit warga harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar. Kondisi ini tentu tidak ideal dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah kita,” jelas pria yang terpilih dari Dapil Barito Utara II ini.

Rekomendasi Berita  Ketua Komisi II DPRD Barito Utara Minta Dinas Pertanian Tingkatkan Swasembada Pangan

Ia mengusulkan agar pemkab segera menginisiasi program klinik keliling atau bersifat mobile untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses.

Layanan seperti ini bisa menjadi solusi sementara sambil menunggu pembangunan fasilitas kesehatan yang permanen.

“Seperti klinik keliling dapat menjadi alternatif untuk memastikan warga di desa terjauh tetap mendapatkan akses kesehatan memadai. Langkah ini harus juga disertai dengan penyediaan obat-obatan dan pemeriksaan berkala kepada warga,”papar dia.

Ia menyatakan, perlu alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor kesehatan, terutama yang ditujukan bagi masyarakat dalam kategori miskin di wilayah terpencil.

“Akses mendapatkan pelayanan kesehatan secara layak merupakan hak dasar setiap warga negara. Pemerintah harus memastikan anggaran yang ada benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas, terutama mereka yang berada di wilayah terjauh atau terpencil,” imbuh dia.

Hasrat mengharapkan, pemerataan fasilitas kesehatan ini bisa menjadi salah satu prioritas utama dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah.

Upaya ini tak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong terciptanya kabupaten yang lebih sehat dan produktif.(Hendrik SA)