Suaradayak.com, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, Tajeri, prihatin lantaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Datai Nirui dibekukan, dampak perselisihan kepala desa dan perangkatnya.
Konflik kades dan perangkat berlangsung lama, sehingga dmasyarakat menjadi korban. “Sebaiknya ada jalan musyawarah mufakat. Apalagi dana yang dibekukan cukup besar,” kata Tajeri di Muara Teweh, Rabu (17/7/2024).
Mestinya, sambung politikus Gerindra ini, jangan ada ego dari perangkat desa maupun kepala desa. Harus ada pihak mau mengalah demi kepentingan masyarakat.
“Dalam hal ini Dinas SosPMD harus dapat menyelesaikan masalah. Dana tersedia sangat disayangkan tidak dapat dimanfaatkan,” ujar Tajeri.
Ia akan berkordinasi dengan anggota dewan lain, agar merencanakan rapat dengar pendapat (RDP) mengundang Dinas SosPMD dan pihak lain.
Kepala Desa Datai Nirui, Naek Marusaha ketika berbicara di podcast Bicara Tuntas mengatakan, takkan berdialog apalagi berdamai dengan perangkat desa yang diberhentikannya.
“Saya akan terus berjuang agar di sisa waktu enam bulan ini, DD dan ADD Datai Nirui bisa dicairkan,”kata Naek.
Naek memaparkan, sejak dua tahun DD dan ADD m dibekukan, dana sebanyak Rp5.000.000.000 miliar lebih tak dapat digunakan.
Sekdes defenitif yang diberhentikan Kades, Artati, meminta dinas terkait bisa mencarikan solusi masalan ini.
Hal senada disampaikan salah satu anggota BPD Datai Nirui, Randy. Ia meminta Pj bupati Barito Utara turun tangan menyelesaikan pembekuan DD dan ADD Datai Nirui.(Hendrik SA)