Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Seiring penangkapan tiga tersangka perkara narkotika, Polres Barito Utara terus mengembangkan penyidikan dari mana asal sabu 121,7 Gram atau 1,217 Ons, sekaligus mengejar seorang tersangka yang lolos dari jeratan hukum pada 29 Juli 2024 lalu.
Tentang asal sabu, Kapolres Barito Utara, AKBP Gede Eka Yudharma, menjelaskan asal sabu masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut, karena polisi membutuhkan pendalaman melalui IT maupun saksi-saksi.
“Namun dari beberapa rangkaian yang terjadi di Indonesia, tentunya barang (sabu) ini pasti dari luar. Kebetulan kami dulu pernah di Subdit Narkoba Polda Lampung. Jadi penangkapan, pengungkapan sampai ke perbatasan antara Malaysia dan Indonesia, ” jelas perwira menengah Polri ini, Kamis (1/8/2024).
Ia menambahkan, rata-rata sabu yang disita berasal dari luar. Kemudian merambah turun dari daratan Sumatera ke Jawa, ada juga yang langsung ke Kalimantan.
“Saya rasa rangkaian besarnya seperti itu. Tapi ini hanya gambaran. Kepastiannya (asal sabu) pada penyidikan lebih lanjut, ” sebut Gede Eka.
Gede Eka Yudharma selaku selaku penanggungjawab keamanan di Barito Utara, tak lupa berpesan kepada masyarakat dari berbagai kalangan untuk bersama-sama memerangi narkoba.
“Karena narkoba barang berbahaya dan merusak peradaban. Kalau narkoba ini merajalela dan ada di sekitar kita, tentunya akan merusak generasi penerus bangsa, ” ujar dia.
Gede Eka menambahkan, “Saya sangat berharap kepada warga, apabila menemukan dan mencurigai ada narkoba di lingkungan sekitarnya, segera lapor ke Polres, Polsek dan Babinkamtibmas, ” imbuh penyandang dua Melati di pundak ini.
Sementara, perkembangan jumlah pemakai narkotika di Kabupaten Barito Utara berdasarkan hasil survei BNN-LIPI tahun 2019, prevalensi penyalah guna narkoba di Kabupaten Barito Utara : 0,70 persen (824 orang) pernah memakai narkoba dan 0,37 persen (470 orang) memakai satu tahun terakhir.
Peta jaringan narkotika yang masuk ke Kalteng, periode Januari-April 2022 yang diungkap BNNP Kalteng yakni jaringan narkotika dari Pontianak dan Banjarmasin.(Rohman)