Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Memasuki hari kelima banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, merilis, sebanyak 8.064 rumah terendam air, korban terdampak 41.200 jiwa. Jika dihitung per kepala keluarga (KK) berjumlah 12.343.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Barito Utara Simamora Turahman mengungkapkan data tersebut, sewaktu dikonfirmasi Suaradayak.com di Muara Teweh, Sabtu (20/1/2024) siang.
Simamora merinci bahwa banjir meluas dan merendam enam kecamatan, yakni Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, dan Montallat.
Di enam kecamatan tersebut, jumlah desa yang diterjang sebanyak 43 desa, yakni
(1) Kecamatan Lahei Barat 11 desa.
Terdampak banjir 709 KK, 2.763 jiwa.
(2) Kecamatan Lahei tujuh desa.
Terdampak banjir 1.736 KK, 5.060 jiwa.
(3) Kecamatan Teweh Tengah lima desa.
Terdampak banjir 2.965 KK, 11.842 jiwa.
(4) Kecamatan Teweh Baru empat desa.
Terdampak banjir 1.486,KK, 5.219 jiwa.
(5) Kecamatan Teweh Selatan empat desa.
Terdampak banjir 1.138 KK, 3.402 jiwa.
(6) Kecamatan Montallat 10 desa.
Terdampak banjir 3.711 KK, 11.781 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Gunung Timang, banjir sempat terjadi di dua desa, tetapi air tak sampai meluap ke permukiman atau rumah warga.
“Situasi sampai saat ini masih kondusif, untuk banjir tidak ada, ” ucap Kapolsek Gunung Timang, Iptu Ade Soemarna, Sabtu siang.
Masih berdasarkan data BPBD, selain rumah warga, banjir juga menggenangi 65 rumah ibadah, 53 sekolah, dan 17 sarana/tempat kesehatan di enam kecamatan.
Simamora menyebutkan, masa tanggap darurat berlaku mulai 19 Januari-1 Februari 2024. Sebagai langkah awal, mendirikan posko di sembilan tiitik lokasi banjir di enam kecamatan, Sabtu.
Posko berupa tenda dilengkapi dengan petugas BPBD, Damkarmat, kecamatan, petugas keamanan, petugas kesehatan, kelurahan/desa, dan tim relawan didirikan di Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah (Gang Bappeda, Jalan Merak, Depan Masjid Raya), Teweh Baru (Jingah, Jambu, dan Malawaken).
“Posko-posko tersebut didirikan untuk memudahkan penanganan bencana banjir, termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Posko beroperasi selama 14 hari masa tanggap darurat, mulai 19 Januari-1 Februari 2024,” jelas Simamora, di Muara Teweh, Sabtu siang.
Hingga berita ini diturunkan, banjir masih menggenangi tujuh kecamatan dan 43 desa di Kabupaten Barito Utara. Ketinggian air di STA Muara Teweh, Sabtu 20 Januari 2024 pukul 06.10 WIB setinggi 14,10 meter (merah).