
SUARA DAYAK.COM, Muara Teweh – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Utara Bidang Sumber Daya Air (SDA), telah mengeruk (menormalisasi) Sungai Plahana ke arah Sungai Brioi sebagai bagian dari percepatan program 100 hari kerja bupati dan wabup Barito Utara.
“Upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan aliran air dan meminimalisir genangan banjir yang selama ini sering terjadi dan berlangsung lama,” kata Bupati Barito Utara Shalahuddin di Muara Teweh, Minggu (9/11/2025).
Normalisasi Sungai Plahana pasca peninjauan banjir beberapa waktu lalu Bupati Barito Utara Shalahuddin bersama Wakil Bupati Felix SY. Tingan, Sekda Muhlis, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pemkab Barito Utara terus mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, khususnya kawasan KM 38 Desa Sei Rahayu I.
Peninjauan tersebut juga menjadi langkah awal dalam memastikan kondisi masyarakat terdampak serta mencari solusi jangka panjang agar bencana banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.
Shalahuddin menegaskan penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan berbasis kajian teknis yang matang.
“Kita perlu tahu akar masalahnya melalui kajian teknis, sehingga solusi yang diterapkan benar-benar efektif. Saya minta Dinas PUPR segera melakukan langkah-langkah awal penanganan agar permasalahan banjir tidak terus berulang setiap musim hujan,” kata dia.
Ia juga menekankan pentingnya langkah cepat, terukur, dan berkelanjutan dari seluruh jajaran terkait agar penanganan banjir tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.(Rohman)









