DPRD Barito Utara Pertanyakan Angkutan Kondensat PT Kimia Yasa

7
RDP DPRD Barito Utara dengan beberapa perusahaan dan dinas terkait, membahas ledakan tugboat mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia di Desa Luwe Hulu dan angkutan kondensat, Selasa (4/6/2024).(Suaradayak.com/Rohman)

Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Para anggota DPRD Kabupaten Barito Utara mempertanyakan izin angkutan kondesat PT Kimia Yasa dan meminta penyetopan, jika izin belum klir, Selasa (4/6/2024).

DPRD Barito Utara mendapatkan lapirna bahwa kontraktor angkutan kondensat belum memiliki izin Terminal khusus (Tersus) dan perizinan lainnya.

“Kita di DPRD kaget mendengar pengakuan pengusaha angkutan kondensat yang sama sekali belum memiliki izin tersus dan izin lainnya. Demi keamanan dam dan menanggapi keresahan warga Desa Luwe Hulu, kami meminta angkutan Kondensat sementara waktu dihentikan,” tegasanggota DPRD Barito Utara, Mustafa Joyo Muchtar dalam rapat dengar pendapat (RDP), Selasa siang.

Mustafa Joyo Muchtar mengemukakan pendapatnya saat RDP dengan sejumlah perusahaan dan dinas terkait, membahas ledakan tugboat mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia di Desa Luwe Hulu.

Menanggapi pandangan anggota DPRD, Manager PT Kimia Yasa, Havan CH mengaku, sejak beroperasi mengangkut kondensat dari 2017 sampai sekarang, pihaknya hanya mengantongi Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan(SPPL). Sedangkan izin Upaya Pengelolaan Lingkungan(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) belum ada.

Rekomendasi Berita  Cabang Olah Raga di Murung Raya Harus Terus Dibina

“Tempat kami melakukan penampungan dan menurunkan kondensat ke tongkang menggunakan lahan milik Bintoro (manajemen lama PT Pada Idi).

Havan mengatakan, PT Kimia Yasa sudah berkoordinasi dengan PT Medco untuk meminta tempat Terminal khusus (Tersus). “Saat ini masih terus berproses,” ucap Havan.

PT Medco selaku pemegang kontrak jual beli kondensat dengan PT Kimia Yasa, tidak hadir dalam RDP itu.

Sementara anggota DPRD, Tajeri, meminta RDP lanjutan dijadwalkan lagi. “RDP hari ini tidak akan tuntas, karena pihak Medco tidak hadir atau berhalangam hadir. Kita minta jadwalkan ulang karena mereka pasti tahu terkait perizinan dan lainnya. Terima kasih kepada pihak Kimia Yasa sudah berbicara jujur apa adanya, meskipun kita di sini kaget mendengar penjelasannya,” kata Tajeri.

Adapun KTT Tambang PT Pada Idi, M Aditya Zulkarnain mengatakan, insiden meledaknya tugboat menewaskan sejumlah orang bukan di area mereka.

“Kami sekaligus mengklarifikasi yang ada di media, insiden kemaren bukan di lokasi tersus Pada Idi. Kami juga sudah lima kali menyurati PT Medco dan pihak Kimia Yasa tidak melakukan angkutan kondensat di sekitar wilayah kami. Kami dapat teguran dari pihak ESDM,” ungkap Aditya.

Rekomendasi Berita  Ini Jadwal Banmus DPRD Barito Utara Sebulan ke Depan

Sementara, Kepala Desa Luwe Hulu, Arisandi, mengatakan, masyarakat desa resah terhadap keberadaan lokasi penampungan dan penumpukan kondensat, karena terlalu dekat dengan permukiman warga. “Warga usul agar lokasi dipindah ke tempat lebih jauh dari permukiman,” ujar Arisandi.(Rohman)