Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Korban ferry penyeberangan karam di Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, teridentifikasi atas nama Muhammad Sibaway alias Siba (27), asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Korban yang akrab dipanggil Siba, bekerja sebagai ABK pada juragan kapal bernama Andiman.
Korban hilang saat ferry menyeberang dari Dermaga PT BMAL menuju Pelabuhan Desa Bintang Ninggi II, Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam kondisi normal, waktu tempuh menyeberangi Sungai Barito sekitar 10 menit. Namun saat kecelakaan terjadi, sedang hujan dan arus air Sungai Barito, deras.
“Ya, saat itu sedang hujan. Arusnya sangat deras, saya rasakan pada waktu menyelamatkan diri. Meski memakai pelampung, saya harus menggerakkan ayunan kaki, sehingga bisa sampai ke tepi, ” tutur korban yang juga ABK asal Bandung, Johan Fijannata Sampawang (23) kepada Suaradayak.com, Minggu malam.
Johan mengaku berada pada posisi berdekatan dengan korban Siba, karena keduanya sebagai ABK.
Menurut Johan, saat air mulai melimpah ke bagian ramdor ferry, sekitar 8-9 orang penumpang langsung terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri.
Johan memakai pelampung, sedangkan Siba tidak. “Dia sempat berusaha memegang pundak saya untuk naik ke permukaan air. Tapi pegangan terlepas dan Siba tidak muncul lagi, ” kata Johan.
Selain korban Siba yang masih terus dicari oleh tim SAR, tercatat dua unit mobil Hilux milik CV Santiya Mandiri dan PT ABB serta satu unit sepeda motor hilang di Sungai Barito.
Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Ricky Hermawan bersama pihak terkait sedang berada di TKP. “Nanti kita update informasi setelah dari TKP, ” kata Ricky kepada wartawan, Minggu malam.
Sementara, Sekretaris Dishub Barito Utara, Rijalfi, membenarkan terjadi kecelakaan ferry di Desa Bintang Ninggi II. “Satu orang belum ditemukan dan dua mobil tenggelam, ” kata dia, Minggu malam.(Melki)