Hendak Mandi, Terjun dari Jembatan Gantung, Tak Bisa Berenang, Pelajar SMP Tenggelam di Tabalong

297
Lokasi jembatan dan Sungai Tabalong di RT 2, Desa Kitang, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Tampak sepeda motor milik korban Yogi di atas jembatan.(capture InfoBanua+62)

Suaradayak.com, TANJUNG – Penyebab seorang pelajar SMP tenggelam di Sungai Tabalong, Desa Kitang, Kecamatan Tanjung,
Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan, terungkap, setelah perjalanan polisi melakukan olah TKP, Jumat (5/1/2024) siang.

Sat Reskrim Polres Tabalong bersama Polsek Tanjung yang dipimpin Kapolsek Iptu Richard David melakukan olah TKP remaja atau pelajar SMP yang diduga tenggelam di Sungai Tabalong.

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian, melalui Kasi Humas Polres Tabalong, Iptu Joko Sutrisno mengatakan, pencarian pelajar kelas 3 SMP, warga desa Kitang, Kecamatan Tanjung masih berlangsung hingga Jumat malam.

Iptu Joko menjelaskan, kronologi kejadian berawal ketika remaja bernama Yogi Putra Sabekti (15) pulang dari sekolah.

Korban Yogi bersama beberapa kawannya pergi ke jembatan gantung di RT 2, Desa Kitang karena ingin mandi di sungai.

“Menurut penuturan saksi yakni teman korban, korban melompat dari atas jembatan gantung Desa Kitang, namun ternyata korban tidak bisa berenang. Teman korban melihat korban mengangkat tangannya di atas air meminta pertolongan, ” terang Iptu Joko.

Rekomendasi Berita  Paripurna Perubahan APBD 2024 Gagal Lagi, DPRD Barito Utara Bawa ke Gubernur Kalteng

Kedua temannya yang melihat tangan Yogi di perairan Sungai Tabalong, Desa Kitang, langsung terjun ke sungai untuk menolong. Tetapi arus air deras, sehingga Yogi terbawa arus sungai dan pertolongan gagal.

Teman Yogi yang bermain di jembatan tersebut langsung mendatangi orangtua Yogi dan menginformasikan kejadian tersebut. Temannya menyampaikan bahwa Yogi tenggelam di sungai setelah terjun dari jembatan gantung.

Orang tua Yogi langsung datang ke lokasi kejadian. Warga setempat pun turut berdatangan dan pencarian terhadap Yogi dilakukan oleh BPBD Kabupaten Tabalong, UPBS, dan Basarnas.

Pihak kepolisian mengimbau kepada para orang tua, agar memaksimalkan pengawasan dan memberikan pengertian kepada anak-anaknya tentang bahaya bermain air atau berenang di sungai. Apalagi yang tak bisa berenang. Mengingat adanya kenaikan debit air akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir di Tabalong.