Jalan Nasional di Perbatasan Kalteng-Kaltim Berubah Menjadi Kubangan Lumpur

145
Kondisi ruas Jalan Nasional dari Desa Payang menuju Desa Baok di Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, atau wilayah perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur, berubah menjadi kubangan lumpur, Selasa (23/1/2024).(Tangkapan layar/Facebook)

Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Statusnya Jalan Nasional atau Trans Kalimantan, tetapi kondisinya persis Jalan Kabupaten. Itu yang terjadi di ruas dari Lampeong, ibu kota Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menuju Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Kerusakan ruas jalan menuju perbatasan Kaltim bukan sekali ini saja terjadi, tetapi berulangkali alias musiman. Ruas jalan selalu berubah menjadi kubangan lumpur.

Kerusakan ruas Jalan Nasional Lampeong-Batas Kaltim diunggah oleh warga bernama Didi Rosell lewat media sosial, Selasa (23/1/2024). “Kondisi jalan dari Desa Payang ke Baok, ” komen dia.

Saat dikonfirmasi, Didi mengatakan, jalan rusak karena aspal tidak ada, sehingga berubah jadi kubangan air sekitar 1 km.

“Ada sekilometer yang rusak. Parah. Ke arah Tambaba juga rusak, ” ujar Didi, mantan kades yang memenangkan gugatan perdata terhadap Pemkab Barito Utara.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu, tokoh Lampeong II, Sutnadi juga mengeluhkan jalan yang baru diperbaiki di Lampeong II sering dilewati truk pengangkut sawit dengan tonase di atas delapan ton.

Rekomendasi Berita  Siswa SMP Tewas Laka Lantas di Jalan Nasional Muara Teweh-Banjarmasin

Sekadar diketahui, jalur menuju perbatasan Kaltim dari Lampeong melalui Payang-Baok-Tambaba lalu masuk ke Empas dan Sendawar, Kabupaten Kutai Barat.

Otoritas yang menangani Jalan Nasional sering menyebut ruas tersebut sebagai Jalan Benangin-Lampeong-Batas Provinsi Kaltim.