
SUARA DAYAK.COM, Sampit – Taksi penyeberangan air menjadi pilihan utama masyarakat bantaran sungai, khususnya di wilayah perairan Kalimantan Tengah.
Masyarakat masih menggunakan transportasi air, karena akses jalan darat dan jembatan terbatas. Sehingga menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) arus mudik penyeberangan mengalami pelonjakan penumpang.
Selain berpatroli menjaga kamtibmas, personel Ditpolairud Polda Kalteng, Bripka Bledug Purbaya dan Bharatu Prayogi, memeriksa alat keselamatan kapal feri penyeberangan tradisional yang beroperasi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa (30/12/2025).
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelengkapan alat keselamatan dan kapasitas penumpang yang ada di atas kapal sesuai sertifikat yang dipersyaratkan dan jumlah pelampung yang memadai guna antisipasi bila mana terjadi insiden kecelakaan.
Direktur Polairud Polda Kalteng, Kombes (Pol) Dony Eka Putra, mengatakan, para pemilik kapal feri agar memprioritaskan keselamatan para penumpang dengan menyediakan alat keselamatan sesuai dengan kapasitas penumpang serta tidak berlebihan muatan.
Komandan KP XVIII-2006, Aipda Choirul Mahfud, menambahkan, faktor penyebab kecelakaan di atas air lantaran muatan yang berlebihan.
“Semua harus sesuai peraturan karena keselamatan menjadi prioritas utama dan tak bisa ditawar,”tandasnya.(Rohman/KP26-Humas Ditpolairud Polda Kalteng)









