Suaradayak.com, Muara Teweh – Seorang tersangka pencabulan anak di bawah umur, berinisial H (31) ditangkap Satreskrim Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah, saat pelaku kabur ke Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Selasa (5/3/2024).
H kabur ke Murung Raya setelah dirinya dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Barito Utara, karena dugaan pencabulan terhadap korban berusia 16 tahun di Barito Utara.
Kapolres Barito Utara AKBP Gede Eka Yudharma melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Satiyo Budiarjo membenarkan, tersangka ditangkap di Puruk Cahu berkat bantuan Resmob Polres Murung Raya dan Polsek Murung.
“Tersangka berhasil diamankan kemarin dan langsung dibawa ke Muara Teweh. Hari ini dia menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), ” kata Wahyu kepada Suaradayak.com, Rabu (6/3/2024) siang.
Peristiwa ini bermula, jelas Wahyu, pada awal Desenber 2023, ketika ibu korban terbangun dari tidur, karena hendak ke wc.
Dia pun membangunkan putrinya untuk bersama-sama ke wc. Alangkah terkejut sang ibu, karena saat baju korban tersingkap, perutnya terlihat membesar.
Malam itu juga korban ditanyai oleh ayah dan ibunya. Meluncurlah pengakuan polos dari korban bahwa itu akibat perbuatan amang (paman). “Korban mengaku dihamili pamannya,” ucap Wahyu.
Terduga tak lain H, karena dia tinggal di rumah korban selama tiga bulan lantaran ikut kerja bangunan bersama ayah korban.
H sendiri adalah saudara tiri dari ibu korban. Ayah korban segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Barito Utara pada 9 Desember 2024. Polisi pun mencari H yang sudah kabur.
“Setelah menerima laporan, petugas langsung melakukan penyelidikan, meminta visum, dan memeriksakan korban ke dokter kandungan. Ternyata benar, korban hamil dengan usia kehamilan 26-27 minggu atau sekitar tujuh bulan, ” terang Wahyu lagi.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku H mengakui beberapa kali melakukan hubungan badan dengan korban. Baik itu di rumah korban maupun di sebuah rumah kosong.
Saat dikonfirmasi, H mengaku melakukan hubungan intim dengan keponakan sendiri karena suka sama suka. “Kami, suka sama suka dan sering jalan bersama, ” kata buruh bangunan jebolan SD itu kepada media ini, Rabu siang.