Kecamatan Gunung Timang Dikepung Banjir, 20 Titik Jalan Terendam Air

85
Aparat Polsek Gunung Timang memantau banjir. Sekitar 20 titik pada beberapa ruas jalan termasuk Jalan Nasional Kandui-Banjarmasin di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat luapan Sungai Setalar, sejak Minggu (25/2/2024) malam.(Suaradayak.com/Melkianus He)

Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Sekitar 20 titik pada beberapa ruas jalan termasuk Jalan Nasional Kandui-Banjarmasin di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat luapan Sungai Setalar, sejak Minggu (25/2/2024) malam.

Kapolsek Gunung Timang, Iptu Ade Soemarna, Senin (26/2/2024) membenarkan,
banjir yang merendam beberapa ruas jalan di Kecamatan Gunung Timang.

Para pejabat termasuk Kapolres Barito Utara AKBP Gede Eka Yudharma dan Dandim 1013/Muara Teweh Letkol (Inf) Agussalim Tuo langsung m mengecek ke Kandui, Senin (26/2/2024) pagi.

“Unsur FORKOPIMDA dan pejabat terkait Barito Utara, baru saja melakukan pemantauan situasi banjir yang merendam berapa ruas jalan, baik Jalan Nasional, maupun jalan antardesa, ” jelas Ade Soemarna kepada media ini.

Kapolsek Gunung Timang merinci titik banjir sebagai berikut :
(1) Empat titik di ruas Jalan Nasional Muara Teweh-Kandui-Banjarmasin yaitu :
– Depan kantor Ranting Bank Kalteng dengan kedalaman sekitar 30 cm, panjang ruas jalan yang terendam 70 meter.
– Depan kantor PLN sampai dengan Simpang Pasar Kandui kedalaman air sekitar 40 cm, pajang ruas jalan yang terendam 300 meter.
– Depan Indomart sampai dengan Gereja Katholik Santo Petrus Kanisius Desa Kandui kedalaman air sekitar 50 cm, pajang ruas jalan yang terendam 500 meter.
– Bundaran Desa Kandui / Simpang Montallat kedalaman air sekitar 40 cm, panjang ruas jalan yang terendam 90 meter.

Rekomendasi Berita  Bawa Kayu, Tak Kuat Nanjak, Pick-up Ringsek

(2) 13 titik di ruas Jalan Desa Kandui menuju Desa Batu Raya (arah Hulu Sungai Setalar) dengan kedalaman air bervariasi antara 40 cm s/d 100 cm, panjang ruas jalan yang terendam antara 100 meter sampai dengan150 meter, antara lain :
– Desa Jaman terdapat tiga titik,
– Desa Pelari terdapat tiga titik.
– Desa Sangkorang terdapat dua titik.
– Desa Siwau terdapat dua titik.
– Desa Tongka terdapat tiga titik.

(3) Tiga titik banjir di ruas Jalan Desa Kandui menuju Desa Malungai (arah Hilir Sungai Setalar) dengan kedalaman sekitar air 40 cm s/d 100 cm, panjang ruas jalan yang terendam 50 meter hingga 80 meter, antara lain :
– Dari pepan pencurian milik Ontoy sampai dengan pencucian Arul.
– Dari Kuhung sampai dengan Direksi keet Prestasi.
– Dari depan SDN Desa Majangkan sampai ujung kawasan semenisasi.

Berdasarkan hasil pemantauan, sambung Ade, pada ruas Jalan Nasional di Desa Kandui ketinggian air di permukaan jalan selutut orang dewasa dan masih bisa dilintasi kendaraan roda dua atau lebih.

Rekomendasi Berita  Raperda P-APBD Mura Wujud Nyata dari Semangat Transparansi dan Partisipasi Aktif

“Ketinggian banjir yang merendam ruas jalan di wilayah hilir sungai terus meningkat, hal ini diakibatkan banjir kiriman dari daerah Hulu Sungai Setalar. Sedangkan penurunan debit air diperkirakan akan terjadi pada besok hari, hal itupun jika tidak terjadi hujan kembali pada malam hari, ” terang Ade.

Ada pun situasi arus lalu lintas jalan ke arah hilir cukup terhambat, karena ruas jalan yabg terendam banjir hanya bisa dilewati menggunakan rakit yang disediakan warga. Jumlah rakit terbatas dan tak memadai.

“Warga masih belum ada yang mengungsi, karena konstruksi bangunan rumah masyarakat merupakan rumah panggung, ” tukas Ade.

Ada pun situasi arus lalu lintas jalan ke arah hilir cukup terhambat, karena ruas jalan yabg terendam banjir hanya bisa dilewati menggunakan rakit yang disediakan warga. Jumlah rakit terbatas dan tak memadai.

Situasi arus lalu lintas pada ruas jalan yang terendam banjir terhambat, karena warga masyarakat harus berhati-hati dengan cara bergantian melewati ruas jalan tersebut.

“Warga masih belum ada yang mengungsi, karena kontruksi bangunan rumah masyarakat merupakan rumah panggung, ” tukas Ade.

Rekomendasi Berita  Hermon Ajak Semua Saling Bersinergi dan Berkolaborasi

Dia menambahkan, sambungan listrik ke wilayah Gunung Timang, mengalami pemadaman yang juga mengakibatkan jaringan sinyal telpon dan internet non aktif.