Keponakan di Kabupaten Paser Nekat Bunuh Pamannya, karena Sakit Hati Dihina

82
Polres Paser menggelar konferensi pers dipimpin Waka Polres Paser Kompol Donny Dwija Romansa di depan awak media terkait kasus tindak pidana pembunuhan yang terjadi beberapa hari yang lalu, Selasa (14/11/23).(Istimewa)

Suaradayak.com, TANA PASER – RW (27) seorang keponakan di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, nekat membunuh pamannya, lantaran sakit hati keluarganya dihina.

RW nekat menghabisi nyawa pamannya dengan menusukkan sebilah pisau bergerigi ke bagian tubuh korban. Pisau ditemukan di rumah korban.

Polres Paser menggelar Konferensi pers dipimpin waka Polres Paser Kompol Donny Dwija Romansa, di depan awak media, Selasa (14/11/23).

Waka Polres menyampaikan kasus pembunuhan ini terjadi pada hari Rabu (8/11/2023) sekitar pukul 20.00 WITA. TKP rumah korban di Jalan DI Panjaitan RT 10,Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim.

Waka Polres mengatakan, kejadian berawal saat pelaku RW mengisi galon dikios pengisian galon milik korban Inisial A (56 Tahun) paman tersangka, yang bertempat di rumah korban.

Setelah itu korban meminta tolong untuk membelikan alat mobil, Selanjutnya korban meminta tolong kembali kepada tersangka agar memperbaiki rolingdoor kios pengisian galon milik korban. Saat melakukan perbaikan rolingdoor, tersangka tidak dapat memperbaiki rolingdoor sehingga korban membandingkan tersangka dengan Kipli (adik sepupu dari tersangka).

Rekomendasi Berita  Sat Resnarkoba Polres Paser Tangkap Tiga Anggota Jaringan Pengedar Sabu

Setelah beberapa saat adik tersangka, bernama Sahrul datang untuk mengisi galon di Depot Isi Ulang milik korban, kemudian korban mengeluarkan kata-kata kasar kepada adik tersangka, sehingga tersangka merasa tersinggung.

Setelah adik pelaku pergi, korban kemudian berbicara kenapa Sahrul ini beleng-beleng (ungkapan kasar), tidak jelas kerjaannya cuman keliling-keliling saja malam-malam.

“Disuruh kerja tidak bisa apa-apa, terus kalau misalnya nanti tidak punya uang atau kehabisan beras bangun tidur kelaparan pasti pikirannya mencuri,” beber paman korban.

Umpatan tersebut, membuat RW emosi dan sakit hati dan menimpali perkataan korban bahwa keluarganya tidak pernah kelaparan perihal makanan.

Saat korban masuk ke dalam rumah untuk melaksanakan Sholat Magrib, tersangka membawa perkakas alat perbaikan rollingdoor. Tersangka melihat sebilah pisau yang terdapat di kotak tempat ayam. Tersangka mengambil pisau dan menyisipkan di pinggangnya.

Berdasarkan keterangan tersangka, yang bersangkutan memang sudah berniat untuk melakukan pembunuhan terhadap korban, karena merasa tersinggung dengan perkataan korban .

Setelah itu, tersangka masuk ke dalam rumah korban dan menunggu korban selesai melaksanakan Shalat Magrib. , Sekitar pukul 19.00 WITA, korban selesai melaksanakan Sholat Magrib, tersangka menemui korban,

Rekomendasi Berita  Sat Resnarkoba Polresta Palangka Raya Ringkus Pengedar Sabu

Tersangka mengungkapkan sakit hatinya kepada korban dan terjadilah perkelahian, kemudian tersangka mengeluarkan sebuah pisau yang disisipkan di belakang pinggang. Sempat terjadi perebutan pisau antara tersangka dan korban, namun tersangka dapat menguasai pisau tersebut dan melakukan penusukan secara terus-menerus kepada korban, sehingga korban meninggal di tempat.

“Setelah peristiwa itu terjadi, tersangka langsung ke luar dari rumah korban dan duduk dekat Depot Isi Ulang teras rumah korban. kemudian ada salah satu tetangga korban yang melihat tersangka duduk di tempat dengan kondisi berlumuran darah, selanjutnya menyampaikan ke keluarga korban, selang beberapa menit kemudian kelaurga korban menghubungi pihak kepolisian melalui handphone,” jelas Donny.

Pelaku diamankan lengkap barang bukti untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. “Terhadap pelaku, kita kenakan pasal Pasal 338 Jo Pasal 351 Ayat (3) KUHP, ” sebut Waka Polres Paser.