Suaradayak.com, SAMPIT – Sejumlah pasangan muda-mudi, bukan suami istri yang sedang indehoi di losmen dan hotel kelas melati di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Pemkab Kotim, dan TNI-Polri, Sabtu (25/11/2023).
Beberapa pasangan tak resmi kocar-kacir, saat tahu tim gabungan merazia lokasi penginapan.
Petugas juga sempat kejar-kejaran dengan penghuni hotel yang berusaha kabur. Bahkan, ada beberapa penghuni yang nekat loncat dari lantai dua hotel untuk menghindari razia.
“Tinggal perempuannya saja dan ada yang keduanya kabur, kamar kosong tapi jejaknya ada,” ujar Wakil Bupati Kotim, Irawati, saat memimpin razia pada Sabtu malam.
Tetapi ada pula yang terjaring razia. Salah satunya sepasang muda-mudi sedang berduaan di dalam kamar hotel di kawasan Jalan S Parman, Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang.
Saat pintu kamar dibuka paksa, sepasang pemuda itu dalam keadaan tidak berbusana. Perempuan dari pasangan itu pun seketika melarikan diri ke dalam toilet, sedangkan sang pria duduk di atas ranjang dengan kepala tertunduk.
“Ternyata status mereka belum menikah dan kami amankan ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan,” ujar Wakil Bupati, Irawati.
Selain sepasang pemuda itu, petugas juga mengamankan sejumlah pasangan bukan suami istri lainnya.
Ada yang diamankan dari losmen, ada juga yang dari hotel. Sebagian dari mereka berasal dari luar daerah, bahkan ada yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Di dalam sebuah kamar yang ditinggalkan penghuninya, selain terdapat tas juga ditemukan tisu magic yang diduga akan digunakan oleh penghuni hotel.
“Kami amankan untuk barang bukti, mereka yang kami curigai digiring ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan dan peringatan,” ucap Irawati.
Irawati menegaskan, razia pekat akan terus dilakukan secara rutin untuk mencegah dan memberantas penyakit masyarakat di Kotim.
“Penertiban akan kami lakukan rutin supaya penyakit masyarakat di Kotim dapat diminimalisir,”sebut dia.