Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Para petani di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terancam gagal panen, karena tanaman padi yang sedang berbunga atau ke luar buah terendam banjir luapan Sungai Setalar, sejak Minggu (25/2/2024) sampai saat ini.
Kondisi sawah buyung yang sedang terendam banjir diupload oleh Mastupur AS, seorang penyuluh pertanian sekaligus petani sawah buyung yang aktif mengembangkan pertanian di Kecamatan Gunung Timang.
Dalam video Mastupur memperlihatkan kondisi sawah buyung di Desa Kandui terendam banjir. Air sampai menutup tanaman, sehingga padi tak kelihatan.
“Keadaan padi di sawah buyung Desa Kandui. Rata seperti lautan. Petani sawah buyung tahun ini terancam gagal panen total, ” ujar Maatupur dalam video berdurasi 32 detik.
Saat dihubungi Senin (26/2/2024) malam, Mastupur menjelaskan, para petani terakhir memanen pada Oktober 2023. Sedangkan musim ini panen diperkirakan akhir Maret 2024. “Padinya lagi berbunga, sudah dipastikan gagal panen, ” katanya dengan nada sedih.
Dalam video, sambung Mastupur, padi tak kelihatan karena tenggelam. Pihaknyamemastikan dalam kondisi tersebut, buah akan hampa, karena bunganya larut dibawa air. “Kondisi seperti ini merata dari sawah di Desa Kandui sampai ke Malungai, ” tambah dia.
Menurut Mastupur, luas areal sawah buyung terendam air di Desa Kandui sekitar 40 ha. Tetapi lebih parah lagi di bagian hilir, dari Desa Majangkan sampai Malungai, karena sawah berada tepat di pinggir Sungai Setalar.
“Karena petani sawah tahun ini, gagal panen, kami para petani dari Kandui sampai Malungai meminta pihak terkait membantu benih untuk tahun depan,” harap Mastupur.
Terpisah, mantan Kades Baliti, Kompanye memperkirakan sekitar 200-280 ha sawah di Desa Kandui, Majangkan, Baliti, Walur,Ketapang, Rarawa, dan Malungai terendam banjir Sungai Setalar. “Padi baru ke luar buah atau bunga, ” ucap Kompanye, Senin malam.