Pipa Bocor, Kondensat Diduga Milik PT MGE Cemari Sungai Lahei, Barito Utara

78
Pipa kondensat diduga milik PT Mirah Ganal Energi (MGE) di Desa Bengahon, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bocor, sehingga mencemari Sungai Lahei. (Foto Hairil : Dok SuaraDayak.com)

MUARA TEWEH, SuaraDayak.com – Pipa kondensat diduga milik PT Mirah Ganal Energi (MGE) di Desa Bengahon, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bocor.

Kondensat merupakan campuran hidrokarbon cair yang berwujud cairan pada kondisi standar (suhu dan tekanan normal). Biasanya ditemukan bersama gas alam.

Akibat kebocoran tersebut, minyak kondensat mencemari lingkungan karena mengalir ke Sungai Lahei.

Dari foto-foto yang beredar, cairan kondensat terlihat jelas di sungai. Air pun berubah menjadi berwarna kehijauan.

Warga yang menggunakan air sungai, merasa terganggu karena saat mereka mandi gatal-gatal.

Sumber media ini menjelaskan, dirinya baru mengetahui ada kebocoran kondensat tiga hari terakhir.

“Nah ini drum-drum mereka siapkan untuk memperbaiki pipa yang bocor. Tapi kenyataannya belum bisa juga,”begitu suara seorang pria dalam video yang beredar.

Ia menjelaskan, ada lima drum untuk memperbaiki kebocoran kondensat. Lima drum tersebut berwarna biru.

“Nah ini banyak ikan yang mati,” kata pria tersebut sambal berjalan ke arah danau, sembari menunjukkan ada beberapa ekor ikan yang mengambang di danau.

Rekomendasi Berita  Dua Korban Meninggal Tug Boat Terbakar Dibawa ke Palangkaraya untuk tes DNA

” Ikan-ikan ini nah, banyak arwan, gabus mati. Di danau ini sangat merugikan. Nah ini ada timbul satu (sambil menunjukkan gambar ikan yang mati. Red),”kata dia.

Menurut pengakuannya, ia baru mengetahui ada kebocoran kondensat setelah tiga hari.

“Ini saya baru tahu tiga hari ini dan belum ada dari pengelola MGE untuk memberitahu Pemerintah Desa Bengahon atau masyarakat lain sekitar ini,”sambung dia.

Ia menyatakan, hal ini sangat berbahaya sekali bagi masyarakat sekitar. “Jadi tolong ini, segera cepat ditangani supaya (pipa) tidak bocor,” sebut dia.

Sebab, lanjt dia, jika banjir, air bisa mengalir ke Sungai Lahei. “Kalau tembus ke Sungai Lahei, ini berbahaya bagi desa-desa tetangga yang terkena kebocoran ini. Semua merambat ke desa-desa lain,”terang dia.

Saat dikonfitmasi, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara, drg Dwi Agus Setijowati, mengatakan, telah meneruskan laporan masuk dan meminta konfirmasi dari PT MGE, tapi belum ada tanggapan. “Iya kami koordinasikan dengan PT MGE, slow respon, ” kata wanita yang akrab disapa Tinuk ini menjawab pertanyaan SuaraDayak.com, Kamis (19/6/2025) siang.

Rekomendasi Berita  Perangi Narkoba, Lapas Muara Teweh Tes Urine Semua Penghuninya

Terpisah, Direktur PT MGE Suganda Toib, saat diketika dikonfirmasi melalui platform WhatsApp, Kamis pukul 13.00 WIB, tak menjawab hingga berita ini dirilis pukul 20.10 WIB. (Melkianus He)