Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Sungguh mengenaskan! Semestinya melewati hari yang membahagiakan, seorang PNS Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Barito Utara, Hartini (58), dibunuh di rumahnya, tepat pada HUT kelahiran, Rabu (13/12/2023).
PNS BPPD Hartini ditemukan bersimbah darah dan tak bernyawa oleh putrinya, Utari. Posisi jenazah dalam keadaan tengkurap di depan pintu.
Hartini diketahui sebagai PNS BPPD dengan job fungsi pembantu bendahara. “Almarhumah PNS yang sangat baik. Saya baru tanda tangani SK pensiunnya kemarin. Selama beliau di BPPD, semua urusan tunjangan daerah dan TPP beres di tangannya. Kami sangat kehilangan. Saya terakhir bertemu kemarin (Selasa,12/12/2023), saya ditegur dan dipamit karena Bu Hartini mau pulang duluan,” kata Kepala BPPD Barito Utara, Agus Siswadi, Rabu pagi.
Hingga berita ini diturunkan, proses visum et repertum (VER) sedang berjalan di kamar mayat RSUD Muara Teweh. “Ada dua luka, tusukan dan tebasan dibagian leher, ” kata sumber terpercaya yang masuk ke dalam kamar mayat.
Diduga korban dibunuh saat bangun tidur, karena masih memakai daster tetapi kondisi kamar sudah rapi. “Biasanya Mbah memanaskan sepeda motor sebelum ke kantor. Kami tahu ada kejadian tersebut, setelah anaknya (Utari) datang ke rumah dan meminta suami saya melihat ibunya, ” kata tetangga perempuan korban kepada Suaradayak.com, Rabu pagi.
Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Wahyu Satiyo Budiarjo, mengatakan kondisi pintu dan jendela rumah dalam keadaan baik. Begitu pula di dalam ruangan tak ada yang berantakan. “Kami sudah selesai olah TKP, sekarang melanjutkan penyelidikan, ” jelas Wahyu.
Anak korban, Utari, honorer BPPD Barito Utara, telah dimintai keterangan di Polsek Teweh Tengah. Saat peristiwa terjadi, Utari tidur di kamar lain di rumah itu. Dia tak mendengar apa pun, sampai bangun pagi, lalu melihat kondisi ibunya sangat mengenaskan.
Informasi lain, sepeda motor merek Genio, milik korban, dibawa kabur oleh pelaku. Sekitar dua minggu lalu, BPKB sepeda motor Genio tersebut hilang.