Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Puluhan mahasiswa Politeknik Muara Teweh (Polimat), Kabupaten Barito Utara, diduga keracunan makanan setelah kuliah umum di kampusnya, Selasa (28/11/2023) lalu.
Bahkan 13 orang dari sekitar 60 mahasiswa yang diduga keracunan makanan, harus dilarikan ke RSUD Muara Teweh untuk menjalani rawat inap.
Kejadian ini berawal saat 140 orang mahasiswa mengikuti kuliah umum kerjasama Polimat dengan sebuah perusahaan. Usai kegiatan mahasiswa menerima nasi kotak, berisi menu daging dan sayur. Ada yang makan di kampus, tetapi ada juga membawa pulang ke rumah. Nasi kotak disediakan oleh pengusaha katering di Muara Teweh.
Para mahasiswa umumnya mulai mengeluh sakit perut, Rabu (29/11/2023) malam. Ada juga yang merasakan gejala perut mual, pusing, dan badan panas-dingin, Kamis (30/11/2023) pagi. “Anak saya merasakan perutnya seperti ditusuk-tusuk. Malam tadi dia dibawa ke RSUD, ” kata salah satu orang tua mahasiswa asal Nihan kepada Suaradayak.com, Jumat (1/12/2023).
Peristiwa ini menjadi ramai di WA grup Polimat, setelah orang tua siswa meminta penjelasan atau pertanggungjawaban soal nasi kotak yang dikonsumsi mahasiswa.
Akhirnya ketahuan, bukan hanya segelintir tetapi puluhan mahasiswa merasakan keluhan yang sama setelah mengonsumsi nasi kotak. Keluhan yang menonjol diare, pusing, lemas, dan muntah.
“Setelah menyantap nasi kotak, awalnya saya merasa kedinginan, badan tak enak lalu muntah-muntah. Sejak Rabu pagi, badan terasa panas-dingin. Hari ini masuk RSUD, ” jelas Mahasiswi Polimat bernama Sri Wulansari, Jumat.
Sumber di Polimat Muara Teweh mengatakan, setelah masalah mencuat di WA grup, pihak kampus langsung mendatangi dan membawa mahasiswa yang mengeluh sakit perut ke RSUD Muara Teweh. Ada yang dijemput dari kos, dijemput dari Butong, Bintang Ninggi. Sekitar 60-70 orang mengeluh sakit perut, ” kata sumber.
Kepala Bidang Pelayanan Medik (Yanmed) RSUD Muara Teweh, Muahmmad Arsyad membenarkan, sebanyak 13 orang mahasiswa harus dirawat inap.
Sambil menunggu ruangan kosong, mereka ditempatkan sementara di ruang kebidanan. “Untuk mengetahui keracunan makanan atau tidak, Dinas Kesehatan yang berwenang menjelaskan, karena sampel makanan harus diuji di lab. Kami hanya merawat para pasien mahasiswa. Keluhan umum diare, pusing, lemas, dan muntah-muntah, ” sebut Kabid Yanmed.