Suaradayak.com, MUARA TEWEH – Stasi (kewilayahan dalam Gereja Katolik, berada dalam Paroki) Trahean di Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, kini telah dilengkapi dengan Dewan Pengurus Ranting (DPR) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Santa Elisabet.
Pengurus WKRI Ranting Santa Elisabet Trahean dilantik, Minggu (12/11/2023) berdasarkan SK Dewan Pengurus Cabang (DPC) WKRI Santa Maria de La Salette Muara Teweh. Pelantikan oleh Wakil Ketua DPC WKRI Santa Maria de La Salette, Rolinda, selaku penerima mandat dari Ketua WKRI Cabang Muara Teweh, Anastasia Rusnawati. Hadir saat pelantikan, Pastor Paroki Santa Maria de La Salette, RD Yustinus Wantung.
Susunan pengurus inti WKRI Ranting Santa Elisabet Trahean terdiri dari Ketua Alni Dayati, Wakil Ketua Elsi Sorongan, Sekretaris Ramiana, Wakil Sekretaris Veronika, Bendahara Efrida Fanur, dan Wakil Bendahara Kurniati. Pengurus inti dibantu lima bidang didukung penuh Penasihat Rohani Pastor Paroki Santa Maria de La Salette, serta Penasihat Ahli Wilhelmus Piter dan Elisabeth Rumlus.
Wakil Ketua DPC WKRI Santa Maria de La Salette, Rolinda, meminta kepada pengurus ranting yang baru dilantik agar secara konsisten dan kontinyu membina dan mengembangkan WKRI di wilayah kerjanya sesuai dengan AD/ART dan hasil Kongres ke-XXI tahun 2023.
“Hendaklah menjadi wanita-wanita yang bijaksana dengan mencontoh kisah yang tertulis dalam Alkitab, ” pesan Rolinda.
Sementara Ketua WKRI Ranting Santa Elisabet Trahean, Alni Dayati, mengharapkan arahan dan bimbingan dari Pastor Paroki dan WKRI Cabang dalam mengerakkan roda organisasi. “Karena kami masih baru, perlu banyak belajar, ” kata Alni.
WKRI lahir 26 Juni 1924 di Yogyakarta. WKRI terstruktur dari unit basis yaitu Dewan Pengurus Ranting (DPR), Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Daerah (DPD), dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) berkedudukan di Jakarta.
Sebagai anggota Gereja Universal, WKRI menjadi anggota World Union of Catholic Women’s Organisations (WUCWO) yang beranggotakan sekitar 100 negara.