SUARADAYAK.COM Muara Teweh – Setelah merenung, memilah, dan memilih, akhirnya tokoh Dayak Teweyan, Barito Utara, Suria Baya, melabuhkan pilihan politiiknya kepada pasangan calon nomor urut 2, Jimmy Carter-Inriaty Karawaheni.
Suria punya argumen politik tentang perubahan haluan politiknya dengan mengarahkan dukungan ke paslon Jimmy-Inri.
“Alasan politisnya, pasangan calon telah berganti, maka saya pun menyesuaikan dengan kriteria dan standar pplitik yang saya pegang. Singkatnya, saat ini, paslon sudah tidak sama, sehingga saya pun harus menyesuaikan arah dan gerakan politik saya,” terang Suria Baya kepada SuaraDayak.com, Selasa (2/7/2025) siang.
Suria tak memungkiri bahwa pada awal-awal kehadiran paslon baru sudah tampak beberapa gejala pergeseran di kubu paslon nomor urut 1.
Diirnya harus melakukan re-strategi agar harapan, kepentiingan, dan visi politiknya bisa sejalan dan terkomodir oleh paslon.
Akhirnya sebagai figur yang berada dalam lingkup sirkulasi elit politik di Barito Utara Suria Baya memutuskan secara penuh mendukung paslon nomor urut 2.
Bukan hanya secara pribadi, tetapi juga mengajak gerbong-gerbong yang betada di belakangnya supaya solid mendukung Jimmy-Inri.
Tetapi Suria mewanti-wanti, perpindahan dukungan dirinya ke paslon urut 2 jangan sampai membuat retak ikatan persaudaraan dan putusnya silaturahmi kekerabatan dengan dengan teman-teman seiring sejalan saat perjuangan Pilkada dahulu.
Ia juga menilai pemaknaan kata “pengkhianat” sangatlah salah alamat bila diarahkan pada dukungan kepada paslon baru, karena proses politik, input politk, dan output politik sebagai satu sistem terintegrasi sudah berbeda riwayatnya,
“Ini ibarat buku baru atau dapat pula disebut sebagai lembaran baru. Tak ada pemaknaan berkhianat dan tidak ada yang dikhianati. Apa yang dikhianati pada paslon yang baru?” kata dia setengah bertanya.
Suria Baya mengajak semua pihak untuk memandang proses demokrasi sedang berjalan secara alamiah, sehingga berpandangan luas dalam menyikapi perbedaan.
Begitu pula, para elite politik di daerah ini, dapat memberikan pendidikan politik yang cerdas dan bernas kepada masyarakat dalam menyikapi pilihan dan hak politik seseorang.
“Elit cerdas tidak akan mengajari pendukungnya berbicara mengedepankan emosional dan non argumentatif,” sebut pria yang akrab disapa SBY ini.
Dirinya yang berlabuh kepada suatu figur lain pun tidaklah dilandasi pemikiran yang emosional, apalagi irasional, justru logika akal sehat serta hati nurani harus aktif bekerja.
“Saya mempunyai pemikiran atau logika serta hati nurani terdalam saya, sehingga akhirnya sampai pada keputusan ini,” jelasnya.
Tentu sebagai seorang yang beretika, lanjutdia, tidak semua apa yang tersimpan dalam pikiran dan hati nuraninya disampaikan atau dibeberkan semuanya kepada umum. Ada etika dan konsensus politik.
Mereka yang ingin mengikuti langkah dirinya silahkan, kata SBY, berarti mereka percaya dirinya memang ada memiliki suatu kebenaran yang jujur. Sebaliknya bila tidak mau mengikuti dirinya dan tak percaya juga dipersilahkan, karena ia tidak memiliki otoritas atau kuasa untuk memaksa pilihan orang lain.
Pada hakikatnya kubu manapun baik 1 maupun 2 memilih pemimpin bersama bagi warga Barito Utara, sehingga dirinya memilih paslon urut 2 untuk memimpin daerah ini.
Bagi kawan-kawannya semasa berjuang untuk memenangkan Gogo Helo dahulu, Suria Baya tetap menganggap mereka sebagai sahabat sejati.
Ia tetap membuka silaturahmi dan selalu mengedepankan tegur sapa, pintu rumahnya pun tetap selalu terbuka untuk mereka.
“Selamat berjuang para sahabat karibku,” pesan Suria Baya. (Melkianus He)